Melakukan Amal Shalih Sebanyak-banyaknya

“Mereka itu tidak sama. Di antara ahli Kitab itu ada golongan yang berlaku lurus, mereka membaca ayat-ayat Allah pada beberapa waktu di malam hari, sedang mereka juga bersujud. Mereka beriman kepada Allah dan hari akhir, mereka menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar dan bersegera kepada (mengerjakan) pelbagai kebajikan. Mereka termasuk orang-orang yang shalih.” (QS Ali ‘Imran [3]: 113-114) Berinteraksi dengan Al-Qur’an sesungguhnya merupakan dampak dari sekian banyak amal shalih yang telah kita lakukan. Antara Al-Qur’an dan amal shalih saling menimbulkan motivasi antara satu dengan yang lain. Hari-hari yang diisi tilawah satu atau…

Share

Mendambakan Al-Qur’an Sebagai Kenikmatan Seperti Kita Mendambakan Harta

“Tidak boleh iri kecuali dalam dua kenikmatan: seseorang yang diberi Al-Qur’an oleh Allah kemudian ia membacanya sepanjang malam dan siang, dan orang yang diberi harta oleh Allah lalu ia membelanjakannya di jalan Allah sepanjang malam dan siang.” (Muttafaqun ‘alaih) Melihat orang yang hartanya berlimpah tentu membuat kitapun mendambakannya. Hal itu lumrah dan fitrah sekaligus fitnah bagi manusia. Tetapi percayalah bahwa keimanan yang baik tidak saja menjadikan manusia memimpikan kepemilikan dunia tetapi juga memimpikan dan menginginkan akhirat. Dengan iman, ketika melihat orang lain yang memiliki kelebihan dalam urusan akhiratnya – misalnya sangat baik interaksinya dengan Al-Qur’an, hafalannya banyak, rajin beribadah, serta banyak kontribusinya dalam…

Share

Siap Bekerja Keras dan Berlama-lama Dalam Berinteraksi dengan Al-Qur’an

“Hudzaifah Ibnul Yaman menjelaskan pengalamannya dalam bermujahadah bersama Rasulullah. ‘Pada suatu malam aku shalat bersama Rasulullah mulai dengan membaca surah Al-Baqarah. Hatiku berkata, ‘beliau akan ruku’ pada ayat ke-100′. Namun kemudian beliau melanjutkannya. Hatiku berkata lagi ‘barangkali beliau akan menghabiskan satu surah kemudian ruku’. Ternyata beliau melanjutkannya dengan menghabiskan surah An-Nisa. Begitulah perasaanku selalu berkata. Ternyata beliau melanjutkannya dengan surah Ali ‘Imran. Tiga surah di atas (yang hampir sama dengan 5,5 juz) dibacanya dengan tartil. Jika membaca ayat yang terdapat perintah tasbih beliau bertasbih. Jika membaca ayat yang memerintahkan untuk…

Share

Menjawab dengan Segera Waswas (Bisikan) Syaitan Saat Berinteraksi dengan Al-Qur’an

Apabila kamu membaca Al Qur’an, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk. (QS. An-Nahl [16]:98) Dari kesimpulan penafsiran Imam Ibnul Qayyim terhadap ayat di atas, dinyatakan bahwa tak ada pekerjaan manusia yang akan mendapat gangguan syaitan yang lebih besar dan dahsyat daripada kegiatan bersama Al-Qur’an. Godaan itu antara lain: Waswas syaitan bagi pengajar Al-Qur’an. Godaannya adalah “Berhentilah mengajar Al-Qur’an karena kegiatan itu tidak menjanjikan kekayaan, melainkan hidup dalam kemiskinan!” Seakan-akan bahwa dengan mengajarkan Al-Qur’an, maka manusia akan menjadi miskin dan jika meninggalkannya akan menjadi kaya. Bila tiap pengajar tunduk dengan…

Share

Belajar dari Mukmin yang Tinggi Semangat Berjihadnya

Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Qur’an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar. (QS. At-Taubah [9]:111) Umumnya ayat tersebut sering dibahas berkaitan dengan motivasi berjihad di jalan Allah. Namun pada tulisan ini kami ingin mengajak kita semua untuk memahaminya dari sisi…

Share

Sudahkah Anda Memiliki Iman yang Cukup untuk Berinteraksi dengan Al-Qur’an?

Apapun bentuk interaksi kita dengan Al-Qur’an membutuhkan modal utama berupa iman yang kuat kepada Allah Swt. Sebaliknya, kedekatan kita dengan Al-Qur’an merupakan indikator keimanan yang baik. Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah bergetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhan-lah mereka bertawakal. (QS Al-Anfal [8]:2) Untuk merintis peningkatan keimanan, ada beberapa langkah yang dapat ditempuh sebagai berikut. Mulailah belajar tentang Islam. Sadarilah bahwa Islam adalah agama pengetahuan. Belajar tentang Islam bagi orang beriman jangan pernah berhenti dan merasa selesai. Hal ini mengingat luasnya ilmu Islam itu sendiri…

Share

Membangun Kemampuan Berinteraksi dengan Al-Qur’an

Orang-orang yang telah Kami berikan Al Kitab kepadanya, mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya, mereka itu beriman kepadanya. Dan barang siapa yang ingkar kepadanya, maka mereka itulah orang-orang yang rugi. (Q.S. Al-Baqarah [2]:121) Kita dan para pelajar sering mengeluh mengenai Al-Qur’an. Tak punya waktu untuk tilawah, tak lagi cukup muda untuk memulai tahfidz (menghafal), dan tak mampu tadabbur karena tak paham Bahasa Arab. Jika kita kurang berinteraksi dengan Al-Qur’an, akan lahir para intelektual yang hanya kaya ilmu tapi tanpa ruh. Ilmu yang tanpa ruh akan kehilangan fungsi utamanya. Fungsi utama ilmu…

Share

17 Motivasi Berinteraksi dengan Al-Qur’an

Ditulis Oleh: KH. ‘Abdul ‘Aziz ‘Abdur Ra’uf, Al-Hafidz Lc Back Cover Telah kita ketahui – dari hadits shahih yang bersumber dari Aisyah Ra. – bahwa tabi’at dan akhlaq Rasulullah Saw adalah Al-Qur’an. Beliau adalah The Living Qur’an, Al-Qur’an yang hidup. Sementara itu, para Sahabat, para Tabi’in dan para salafush shalih adalah ahlul Qur’an. Artinya nilai-nilai Al-Qur’an telah diinternalisasi ke dalam diri mereka dengan sangat baiknya. Dan sejarah umat manusia mencatat dengan tinta emas kiprah salafush shalih kita yang berhasil membangun peradaban dan masyarakat madani dengan beberapa ciri: berakhlaq, adil, toleran,…

Share