Berbahagia Jika Kita Bersama Orang-orang Yang Sedikit

“Dan orang-orang yang paling dahulu (beriman), merekalah yang paling dahulu (masuk surga). Mereka itulah yang didekatkan kepada Allah. Berada dalam jannah kenikmatan. Segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu. Dan segolongan sedikit dari orang-orang generasi terakhir.” (QS. Al-Waqi’ah [56]:10-14)

Kata qaliil (sedikit) di dalam Al-Qur’an banyak ditujukan kepada sekelompok manusia yang berkualitas dan memiliki kemampuan yang kuat dan keras untuk meningkatkan kualitas hidup, serta bersegera melakukan amal shalih. Contohnya mereka yang beriman kepada Nabi Nuh dan Nabi Musa yang persentase dan jumlahnya sangat sedikit.

Di balik niat untuk hafal 30 juz Al-Qur’an, kita perlu bertekad: “Aku siap bersama orang-orang yang qaliil“. Kita harus sabar, teguh, tak mudah putus asa karena apa yang akan diraih merupakan sesuatu yang besar dan berat perjuangannya dan tidak semua manusia siap untuk melakukannya.

Telah menjadi sunnatullah, bahwa sesuatu yang istimewa itu jumlahnya sedikit. Dari tujuh hari sepekan, hanya Jum’at yang istimewa, dari 12 bulan setahun hanya Ramadhan yang begitu istimewa, dari sekian jenis logam hanya emas yang paling diburu orang. Di balik sedikitnya orang yang siap untuk menghafal Al-Qur’an, kita perlu yakin bahwa kemuliaan dan keistimewaan itu adalah dari Allah Swt, bukan dari diri kita. Ucapan alhul jannah:


“Dan mereka berkata: ‘Segala puji bagi Allah yang telah menunjuki kami kepada surga (ini). Dan kami sekali-kali tidak akan mendapat petunjuk kalau Allah tidak memberi kami petunjuk. Sesungguhnya telah datang rasul-rasul Tuhan kami membawa kebenaran’. Dan diserukan kepaa mereka: ‘Itulah surga yang diwariskan kepadamu disebabkan apa yang dahulu kamu kerjakan.”” (QS Al-A’raf [7]:43)

[Bagian 14 dari buku 17 Motivasi Berinteraksi dengan Al-Qur’an, karya KH. ‘Abdul ‘Aziz ‘Abdur Ra’uf, Al-Hafidz, Lc]

Share

Related posts

2 Thoughts to “Berbahagia Jika Kita Bersama Orang-orang Yang Sedikit”

  1. rizki

    sungguh sangat bermanfaat dalam meningkatkan kadar motivasi diri ini wahai admin (ust. penulis motivasi” ini) yang semoga Allah menjagamu.. barakallahu fikum..

Leave a Comment